Alhamdulillah! Dengan kerendahan hati saya lantunkan puja
dan puji pada Sang Pemberi Kehidupan, Allah Swt. Dalam kesempatan kali ini saya
juga menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih saya atas nikmat-Nya yang lain, yaitu diberikan-Nya saya waktu dan
kesempatan untuk menulis. Rasa terimakasih sebanyak-banyaknya juga saya
sampaikan kepada mas Gol A Gong, mbak Tias Tatanka, mas Toto ST Radik, pak
Firman Venayaksa dan seluruh relawan Rumah Dunia serta seluruh orang yang
mendukung saya untuk menulis.
Pramoediya Ananta
Toer pernah menuliskan “Sebuah buku adalah sebuah kesaksian” jika memang
begitu, maka buku Di Sekelilingku ini
merupakan album yang berisi kesaksian perjalanan belajar menulis sang penulis
dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Kesaksian yang lahir dari apa yang ia
lihat, baca, dengar, dan rasakan. Di
Sekelilingku merupakan sekumpulan esai yang pernah dimuat di pelbagai media
massa lokal Banten. Esai-esai ini berisi tentang peristiwa-peristiwa yang
dialami dalam kehidupan sehari-hari penulis. Buku, literasi, sastra,
perpustakan, korupsi merupakan tema yang ada di dalamnya.
Ini adalah buku
kedua yang saya tulis pada momentum World Book Day setelah Tur Literasi
Anyer-Panarukan(Gong Publishing : 2016).
Penerbitan buku ini dimaksudkan untuk menghimpun karya tulis yang pernah
saya tulis agar tidak berserak dan hilang begitu saja. Ini juga menjadi semacam
upaya untuk terus belajar menulis. Sebab apa yang kami lakukan Rumah Dunia
melalui momentum World Book Day sejatinya
adalah salah satu bentuk ikhtiar sederhana dari komunitas pegiat literasi untuk
mengajak warga Banten khususnya, dari elite hingga akar rumput untuk
membudayakan menulis.
Salam hangat, salam literasi!
Rumah Dunia, 2017
@rudirustiadi
Waah.. fuzi harus baca buku itu ka. Supaya bisa menulis essai. Kaka lebih keren 🙏
BalasHapus