Alhamdulillah! Dengan kerendahan hati saya lantunkan puja
dan puji pada Sang Pemberi Kehidupan, Allah Swt. Dalam kesempatan kali ini saya
juga menyampaikan rasa syukur dan
terima-kasih saya atas nikmat-Nya yang lain, yaitu di-berikan-Nya saya waktu
dan kesempatan untuk me-nuliskan cerita dan pengalaman saya selama Tur Literasi
Anyer-Panarukan dalam buku ini. Karena sungguh! Tur Literasi Anyer-Panarukan
merupakan pengalaman dan per-jalanan yang tidak biasa bagi saya.
Rasa terimakasih sebanyak-banyaknya juga saya sampai-kan
kepada mas Gol A Gong, mbak Tias Tatanka, mas Toto ST Radik dan seluruh relawan
Rumah Dunia serta Yayasan Tunas
Cendikia, TBM, FTBM, komunitas sastra, kampus, dinas pemerintahan dan seluruh
rekan-rekan pegiat literasi yang ikut berpartisipasi dengan kegiatan Tur
Literasi Anyer-Panarukan.
Pramodya Ananta Toer pernah menuliskan “Sebuah buku
adalah sebuah kesaksian” jika memang begitu, maka buku Tur Literasi Anyer-Panarukan
ini merupakan album yang berisi kesaksian perjalanan yang saya tulis dalam
setiap kegiatan yang kami lakukan. Kesaksian yang lahir dari apa yang saya
lihat, saya baca, saya dengar, dan saya rasakan selama Tur Literasi bersama Gol
A Gong, Ardian Je, Arip Baehaqi dan Firmansyah dalam Tur Litersi
Anyer-Panarukan. Berlima kami menggelorakan Indonesia menulis di setiap kota
yang kami singgahi.
Kegiatan dalam Tur Literasi ini berupa Gempa Literasi, gempa yang menghancurkan kebodohan melalui literasi (budaya membaca dan menulis). Kegiatanya bermacam-macam, orasi literasi, pertunjukkan seni, pelatihan menulis, bazar buku, bedah buku, hibah buku, seminar atau diskusi literasi di komunitas, dinas pemerintahan, sekolah dan kampus di kota-kota yang kami lewati. Program ini pernah dilakukan pada Tur Literasi Jawa Barat (Januari 2012), Tur Literasi Asia (April-Mei 2012), Tur Literasi Banten (Oktober 2012), Tur Literasi Jawa Tengah, (Desember 2012), Tur Literasi Sumatra (Mei-Juni 2013) dan Tur Literasi Borneo (September-Oktober 2013). Dalam Tur Literasi Anyer-Panarukan kami memberi tagline “Gerakan Literasi Lokal Untuk Indonesia Membaca dan Menulis.”
Tentunya banyak pengalam dan ilmu yang berharga saya dapatkan dalam Tur Literasi Anyer-Panarukan. Salah satunya adalah bahwa dalam perjalanan ini saya diajarkan untuk membuka mata, buka telinga, buka hati dan pikiran untuk selalu belajar dari apapun yang kita saksikan, kita dengar dan apa yang terjadi di sekeliling kita. Selain itu banyak cerita menarik dan unik di di setiap kota yang kami singgahi. Dulu saya menuliskan perjalanannya pada lembar-lembar buku tulis yang biasa dipakai anak sekolah mencatat pelajaran, kali ini saya menuliskannya pada sebuah buku dengan harapan bisa menginspirasi, berbagi cerita dan pengalaman.
Semoga langkah kecil kami, yaitu kerja literasi dari
Anyer, Banten dari 9 Oktober 2014 hingga Panarukan dan diteruskan hingga Blitar
kemudian kembali lagi ke Banten pada 24 November 2014, dalam Tur Litersi
Anyer-Panarukan, mem-bawa manfaat dan berdampak positif bagi kita semua, bagi
Indonesia. Dengan berjalannya Tur Litersi Anyer-Panarukan bisa menyadarkan kita
bahwa mengubah Indonesia menjadi lebih baik, tidak perlu datang ke Jakarta atau
menjadi bagian dari pemerintah. Tapi cukup di rumah dengan memberdaya-kan kualitas
sumber daya manusia di lingkungan sekitar kita dengan literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya