Judul Buku : The Traveler’s Wife
Penulis :
Tias Tatanka
No ISBN : 9786021695210
Tahun Terbit : April 2015
Kategori : Catatan Perjalanan
Isi : 242 Halaman
Perjalanan Istri Travel Writer
Salahsatu cara meringankan hati adalah dengan bergerak, berjalan
dan tidak berada di satu tempat dalam waktu yang lama. Dengan begitu, kenangan
akan tergeser oleh hal-hal baru yang dinamis, (The Traveler’s Wife, hal:16). Begitulah
tulis Tias Tatanka dalam buku solo perdananya. Tias menjadikan perjalanannya
sebagai pengabdian
seorang istri, mendampingi suami, memberi pelatihan
menulis para TKI, ibu-ibu KBRI dan FLP di luar negeri.
Perjalanan Tias mengelilingi 7 negara Asia dalam kurun 48
hari itu dimulai dari Singapura, Malaysia, Thailand, India, UEA, Qatar, dan diakhiri
dengan berumrah diTanah Suci. Di Singapura dan Malaysia, sebagai istri seorang travel writer, Tias belum sepenuhnya
menjadi traveler. Di dua negara
tersebut Tias belum banyak berinteraksi dengan lingkngan dan masyarakat, lebih
banyak melihat dan mendengar dari Gol A Gong, suaminya. “Aku lebih banyak
mendengar suamiku bercerita dan berkomentar ini-itu. Sungguh, aku belum
sepenuhnya menikmati perjalanan ini,” (hal:20). Itu terjadi karena ibu empat anak ini acapkali didera rindu
yang datang tiba-tiba. Wajar saja karena ini pertamakalinya
Tias harus meninggalkan buah hatinya, Bella, Abi, Odie, Azka dalam waktu lama.
Thailand, berbeda
dengan dua negara sebelumnya. Petualangan Tias di Negeri Gajah Putih ini
sungguh mengagumkan dan layak mendapat acungan jempol. Meski dengan konsentrasi
terbelah sebab harus meninggalkan suami di rumah sakit ketika menyusuri Khao
San Road dan tidak menikmati perjalannya. Namun, di tempat yang menjadi surga
para pelancong di Bangkok itu, Tias sudah bermetamorfosis menjadi seorang eksplorer. Tias yang tadinya melihat
Khao San Road tak ubahnya Malioboro. Pada akhirnya bisa membedakan antara keduanya,
mulai dari ragam etnik suvenir hingga budayanya. Khao San lebih dinamis, ekspresif
dan ‘liar’ dibanding Malioboro menurutnya.
India, di negeri kelahiran Shahrukh
Khan ini, Tias paling banyak menuliskan kisahnya. Itu karena Tias jatuh
cinta dengan kota-kota dan pernik kehidupan di dalamnya. Tias tidak pelit menumpahkan isi hatinya, berkisah tentang perjalanannya
menjelajah setiap sudut kota. Termasuk perasaan batinnya ketika suaminya
meminta Tias mengubur masa lalunya di Varanasi dengan menemaninya melintasi
ruas-ruas jalan kenangan yang 20 tahun lalu ia lewati bersama perempuan lain. Keromantisan
sepasang travel writer itu pun terasa
pada bab ini. Benar kata Nurul Noe, travel
blogger yang memberikan endorsement pada
buku ini. “Perjalanan menjelajah tempat baru ibarat hidangan lezat. Makin sedap
jika dinikmati bersama pasangan kita.”
Waktu luang pas ngantor, ya baca! |
Walaupun The Traverer’s Wife buku catatan pengalaman pribadi
yang tentunya banyak pandangan personal penulis terhadap kota yang
dikunjunginya. Tapi Tias tidak
lupa menguak sejarah dan fakta disetiap tempat yang disambanginya, sehingga
menambah pengetahuan pembaca. Seperti sejarah bandara Netaji
Subhas Chandra Bose International, Hat Yai, Varanasi, Agra Fort, Gateway of
India, Remote Area di Abu Dhabi dan lainya
Kelebihan lain adalah kecakapan Tias menulis deskripsi, membuat
kita seolah turut serta dalam perjalanan. Menjelajah setiap sudut kota yang
dikunjunginya. Apalagi, Tias tidak membiarkan Anda sepenuhnya berimajinasi dengan kata-kata yang
ditulisnya, tapi juga menuntun Anda dengan menyertakan beberapa hasil foto pada
lembar halaman di setiap akhir catatan.
Selamat membacadan berkelana bersama Tias Tatanka!
November 2015
Diresensi oleh Rudi Rustiadi, alumni Pon-Pes Daar El-Qolam, belajar menulis
di Rumah Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya